Walaupun kadang gantian jenisnya, namun inflasi harga sayur-mayur yang sering terjadi akhir-akhir ini, seperti alarm yang memberi sinyal bahwa cepat atau lambat kelangkaan pangan memang sangat mungkin terjadi. Ketika inflasinya terlalu parah, sebanyak apapun uang yang kita punya, nilainya akan terus turun. Karena itu, sebisa mungkin lebih baik konsisten menanam, sampai kebiasaan itu mendarah daging dan nyaman untuk dilakukan.
 
Punya lima pot tanaman tomat, tiga pot tanaman cabe, 5 polybag tanaman bawang daun, dan beberapa pot tanaman sawi atau pakchoy, sudah akan sangat membantu ketersediaan sayuran di rumah saat kenaikan harga sayuran terlalu ekstrem.

 

Mengatasi Persoalan Lahan

Ketersediaan lahan untuk bercocok tanam kerap jadi alasan kita untuk tidak mau repot menanam. Kita semua tahu, pada zaman sekarang, sisa lahan kosong di setiap rumah biasanya sangat terbatas. Sulit jika kita bercocok tanam dengan cara konvensional, di mana lahan harus luas dan sistem pengairan juga harus dengan air banyak.


Oleh karena itu, teknik bercocok tanam tentu tidak bisa lagi menggunakan cara lama. Kita perlu beradaptasi dengan teknik-teknik baru, yaitu  menggunakan wadah terbatas untuk menanam, seperti pot,  polybagplanter bag, atau raised bed kayu. Kita juga dapat memanfaatkan teknik bertanam hidroponik, yang tidak memerlukan tanah.
 
Tata letak area tanam juga dapat dibuat vertikal, sehingga kita tetap bisa menanam banyak jenis sayuran di lahan yang terbatas. 


Metode Bercocok Tanam

Jangan terlalu risau dengan metode menanam. Ilmu menanam sekarang bertebaran, tinggal periksa dan pilih yang paling sesuai dengan kondisi dan kemampuan. Kita bisa gunakan metode JADAM dari Korea dalam pemupukan dan pengendalian hama, bisa dengan konsep Permakultur, bisa pakai metode "no dig gardening" kayak Charles Dowding, bisa dengan cara "seenaknya" ala  Fukuoka, atau bahkan metode random lokal tanpa nama 😊. Terpenting, bisa memenuhi kriteria aman secara kesehatan dan sesuai dengan kemampuan kita dalam mempraktikkannya secara konsisten. 
 
 
Memang masih ada saja yang sibuk  berdebat tentang perbedaan metode menanam atau metode pemupukan, padahal hal itu hanya membuang waktu. Lebih baik langsung "action". Setiap tempat punya karakter berbeda dan setiap orang punya kebiasaan yang juga berbeda. Nanti akan kita temukan  sendiri apa yang paling sesuai berdasarkan pengalaman masing-masing, dan  bukan semata berdasarkan pengalaman orang lain, yang mungkin berbeda kondisi alamnya dengan kita.
 

Manajemen Menanam

Meskipun hanya skala kecil, pengaturan jenis dan waktu menanam sayur  juga perlu diperhatikan jika kita ingin selalu punya stok sayuran dari menanam sendiri. Hal yang penting kita ketahui untuk mengatur waktu tanam adalah mengenali umur tanaman. Silakan klik di SINI untuk mengetahui umur tanam sayuran.

Jenis sayuran yang ditanam harus disesuaikan dengan kondisi lahan tanam dan temperatur di daerah tempat kita tinggal. 
 
 
Penjadwalan waktu menanam, dari mulai menyemai, menyapih, dan mengatur penyemaian berikutnya juga perlu kita catat agar bisa memiliki sayuran secara terus-menerus. Detail manajemen menanam akan dibuat dalam tulisan lain.  
---------------------------------------------------

Bagi Anda yang masih pemula dan ingin mencoba memanfaatkan lahan  pekarangan untuk menanam sayuran secara organik, Anda dapat mempelajarinya secara sistematis melalui e-book berjudul, "Panduan Dasar Menanam Sayuran di Lahan Terbatas". Klik pada gambar sampul e-book di bawah ini untuk menuju ke halaman pemesanan e-book.

Jumlah halaman: 42 (termasuk halaman sampul)
Ukuran file: 11,1 MB
Penyusun: Maya A. Pujiati
Penerbit: Taman Lestari