JAKABA atau Jamur Keberuntungan Abadi, yang dipopulerkan oleh Bapak Junaidi Sahid, dapat dibuat sendiri di rumah. Alat yang diperlukan sangat sederhana, yaitu hanya ember penampung dan kain penutup. Bahan bakunya hanya satu, yaitu air cucian beras.

Efektivitas cairan JAKABA sebagai pupuk sudah banyak dibuktikan oleh para petani, baik skala rumahan maupun skala lahan. Sekilas tentang sejarah ditemukannya JAKABA dapat dibaca pada artikel lain di sini =>> PUPUK CAIR JAKABA

Cara Membuat Jakaba

Bahan baku utama JAKABA adalah air cucian beras, namun, banyak orang kemudian menambahkan bahan lain, seperti kulit buah atau sisa potongan sayuran segar yang tidak terpakai lagi. Tujuannya, agar kandungan nutrisi dari air JAKABA akan jauh lebih kaya dan lengkap. Nah, dalam tutorial kali ini, bahan baku yang akan digunakan hanya murni air cucian beras.

Bahan Baku

Bahan utama yang akan kita gunakan adalah air cucian beras dari bilasan pertama dan kedua, sebanyak minimal 5 liter. 

Jika kita mengandalkan air cucian beras dari rumah kita sendiri, tentu untuk memperoleh bahan sebanyak itu, tidak bisa langsung dalam sehari. Alternatifnya, kita bisa bekerja sama dengan tetangga atau saudara yang dekat misalnya, untuk menyumbang air cucian beras mereka.

Alternatif lain, kita bisa menampung dulu air cucian beras di ember besar, selama beberapa hari, sampai takaran itu terpenuhi. Supaya tidak menimbulkan bau tak sedap, kita bisa menutup ember, namun tutupnya tetap diberi celah udara sedikit agar gas hasil fermentasi tidak terkurung di ember.

Alat dan Perlengkapan

  • Ember atau wadah plastik dengan kapasitas minimal 5 liter (bisa juga lebih besar)
  • Kain penutup 

Cara Membuat

1. Setelah air cucian beras yang kita kumpulkan sudah cukup, langkah berikutnya adalah menutup permukaan ember dengan kain. Ikat kain menggunakan tali, agar tidak mudah lepas dari ember. 

Fungsi dari kain penutup adalah untuk mencegah munculnya lalat yang mungkin meletakkan telurnya di sekitar ember, dan sekaligus agar ada sirkulasi udara dari dan ke dalam ember. Sirkulasi udara ini sangat penting, karena jakaba cenderung lebih mudah muncul, pada kondisi aerob atau ada udara.

Jika Anda ingin menambahkan bahan-bahan lain, seperti sisa bahan organik ke dalam cairan air beras ini, hal itu bisa dilakukan, karena tidak akan menghambat pembentukan JAKABA.

2. Setelah ember ditutup kain, letakkan ember di tempat yang teduh selama minimal 14 hari. Kita bisa meletakkannya di luar ruangan, misalnya di pintu keluar dapur atau di halaman belakang, agar aroma cairan tidak mengganggu.

Catatan Khusus

1. Adakalanya, JAKABA tidak terbentuk dalam durasi 14 hari. Jika hal itu terjadi, Anda dapat menambah durasi perendaman atau menambahkan lagi air cucian beras baru agar konsentrasi zat pembentuk JAKABA juga bertambah.


2. Cairan JAKABA berbau kurang sedap, sebagaimana lazimnya aroma air beras basah yang tersimpan lama tanpa mikroorganisme tambahan.
 

3. Jika Anda ingin menghasilkan fermentasi air cucian beras yang tidak berbau dan justru bersemu harum, Anda dapat menambahkan sedikit gula pasir atau gula aren ke dalam air cucian beras. 
 
Selain itu, Anda juga dapat memasukkan mikroorganisme tambahan, berupa misalnya: mikroorganisme lokal  dari nasi basi, EM4, atau MOL dari bahan tape singkong, dll.  

Tetapi, dampak dari penambahan mikroorganisme lain dan juga gula biasanya  membuat PH cairan air beras akan menjadi lebih rendah atau asam, dibandingkan  tanpa penambahan gula. 

Cara membuat pupuk cair dari air cucian beras dengan tambahan gula, dapat dibaca dalam artikel berikut =>> CARA MEMBUAT PUPUK CAIR DARI AIR CUCIAN BERAS

Cara Aplikasi Jakaba pada Tanaman

Cairan JAKABA sebaiknya dicampur dengan air biasa saat diaplikasikan pada tanaman, karena kepekatan nutrisinya cukup kuat.

Perbandingan air dan JAKABA yang aman bagi tanaman, dapat saya sarankan sebagai berikut:

  • Tanaman yang baru tumbuh di semaian=  1 liter air : 10 ml JAKABA.
  • Tanaman muda= 1 liter air :  30 ml JAKABA
  • Tanaman dewasa= 1 liter air : 100 ml JAKABA
  • Tanaman keras yang ditanam di lahan (misal: buah-buahan) dapat langsung menerima JAKABA murni tanpa campuran air.
Dosis untuk setiap tanaman sekitar 200 ml, diberikan tiga kali seminggu.

Penutup

Nah, demikian cara membuat Jamur Keberuntungan Abadi atau JAKABA. Semoga bermanfaat.