Buah kepel  (Stelechocarpus burahol) tergolong buah langka yang telah ditetapkan sebagai salah satu tumbuhan identitas Daerah Istimewa Yogyakarta. Dulu, tanaman kepel identik dengan tanaman puteri keraton, karena hanya ditanam di lingkungan keraton. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, tanaman kepel telah menjadi tanaman umum yang juga dibudidayakan di sekitar lingkungan masyarakat biasa.

Mengapa buah kepel digemari kalangan puteri bangsawan, ternyata bukan tanpa sebab. Buah ini memiliki kemampuan untuk menghilangkan bau mulut, bau badan, sebagai deodoran, dan sekaligus bahan kontrasepsi alami.

Buah Kepel sebagai Deodoran dan Penghilang Bau Badan

Buah kepel memiliki aroma yang wangi. Kadar harumnya menenangkan, sedikit mirip aroma kenanga dan minyak kelapa hasil pemasakan secara tradisional. Aroma wangi inilah yang rupanya menyebabkan buah kepel efektif digunakan sebagai deodoran oral. Setelah mengonsumsi buah kepel, aroma keringat akan menjadi lebih wangi.

Mengapa Buah Kepel dapat Menghilangkan Bau Mulut?

Seorang dosen Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia, Dr. Asni Amin melakukan penelitian yang berjudul, “Studi Aktivitas, Identifikasi Dan Prediksi Mekanisme Senyawa dari Ekstrak Buah Kepel (Stelechocarpus burahol) sebagai Penghilang Bau Mulut”.
 
Menurut beliau, buah kepel dapat dapat digunakan dalam terapi pengobatan bau mulut, karena ekstrak dan fraksi buah kepel dapat menyerap bau mulut dengan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bau mulut.
 
Proses berkurangnya mau mulut dapat dirasakan seketika setelah kita mengonsumsi buah kepel yang sudah matang. 

Bagaimana Mengonsumsi Buah Kepel?

Buah  kepel yang sudah matang biasanya akan berwarna kekuningan saat dikerik bagian kulitnya. Namun, akan lebih pasti matangnya jika kita mengambil buah kepel yang sudah jatuh dari pohonnya.
 
 
Daging buah kepel relatif sedikit dibandingkan bijinya yang hampir sebesar biji salak.  Oleh karena itu, cara mengonsumsi buah ini perlu teknik khusus. Para pemula yang baru menemukan buah kepel kadang-kadang "putus asa" karena tidak mendapatkan daging buahnya sama sekali untuk dimakan. Berikut tahapannya:

1. Setelah buah dicuci, buatlah dua irisan pada permukaan buah secara melintang dari pangkal buah ke ujungnya dengan model irisan tidak terputus. 
 
 
2. Kelupas kulit buahnya ke arah luar sehingga terbentuk empat bukaan.
 
3. Setelah keempat ruas kulitnya terbuka, gigit bagian daging buah sehingga yang tersisa nanti hanya bijinya.
Nah, segampang itu makan buah kepel. Meskipun daging buahnya hanya tipis saja, namun khasiatnya luar biasa.


 
 
 
Referensi: