Tahukah Anda, apa yang dimaksud dengan seeds saver? Zaman dulu, para petani pastilah seorang "seeds saver" (penyimpan benih), di mana mereka menyimpan benih sendiri untuk berocok tanam. Caranya, mereka menyisakan sedikit dari hasil tanamnya untuk dibiarkan berbunga sampai berbuah, lalu berbiji. Bijinya dibiarkan tua hingga kering. Biji-bijian pun disimpan dengan berbagai model, sesuai dengan jenisnya. 

Namun, sejak muncul industri benih, banyak petani mulai meninggalkan kebiasaan tersebut, kecuali hanya segelintir saja yang masih melakukannya. Para petani lebih banyak menggunakan benih hasil produksi "pabrik". Sementara itu, kebanyakan benih pabrik sudah bukan dari varietas asli, melainkan hasil persilangan, dan bahkan hasil rekayasa genetika.

Perubahan besar dalam penyediaan benih itulah yang menyebabkan muncul istilah seeds saver dalam beberapa dekade terakhir. Walaupun merupakan istilah umum, namun seeds saver kini lebih merujuk kepada para penyimpan benih varietas asli (heirloom)  dibandingkan para penyimpan benih dari varietas baru hasil persilangan.

 Mengapa Perlu "Seeds Saver"?

Hilangnya kebiasaan menyimpan benih telah menyebabkan menipis dan bahkan punahnya beberapa varietas asli tumbuhan, baik dari jenis sayuran, buah, ataupun bunga. Padahal varietas-varietas tersebut bisa jadi memiliki kandungan gizi atau khasiat tertentu yang baik bagi kesehatan. Oleh karena itulah, peran seeds saver kini menjadi penting. 

Walaupun jumlahnya mungkin tidak banyak, namun seeds saver akan membantu terjaganya benih-benih varietas asli agar terus ada di muka bumi ini. Lisensi benih juga terbuka untuk umum. Siapapun boleh menanam dan menyimpannya tanpa harus membayar royalty atau terkena denda saat menanam dan menyimpan benihnya kembali. 

 

Komunitas "Seeds Saver"

Komunitas seeds saver yang cukup masif, tersistem, dan besar, berkembang di negara-negara Eropa, Amerika, dan Australia. Sebut saja misalnya Seeds Saver Exchange di Amerika, Garden Organic di Inggris, The Seed Savers Network di Australia.

Di Indonesia sendiri, sepertinya masih sedikit  komunitas yang berkonsentrasi dalam mengelola penyimpanan benih varietas asli ini. Dan Yayasan IDEP, sebuah  organisasi nirlaba yang berlokasi di Gianyar Bali, menjadi salah satu yang terindeks di internet, melakukan program "seeds saver". Mereka membeli benih dari para petani lokal di Bali dan Nusa Tenggara, yang menanam varietas asli. Dan benih-benih itu kemudian dijual kembali kepada para peminat benih lokal secara online. Cek di sini untuk terhubung ke akun marketplace Yayasan IDEP.

Sementara itu, ada juga komunitas Bank Benih Indonesia, yang salah satu kegiatannya sedikit mengadopsi konsep seeds saver, namun lebih difokuskan kepada transfer atau pertukaran benih dan donasi benih tanpa memandang varietas benihnya. Semua jenis benih, baik benih lokal/heirloom ataupun benih hibrida, dapat disetor dan dikoleksi di pengelola bank benih, lalu disebarkan ke anggotanya. Tertarik bergabung menjadi member? Cek akun instagram Bank Benih Indonesia di sini.

Mau Jadi Seeds Saver?

Setelah menyimak  sekilas tentang seed saver, apakah Anda tertarik menjadi salah satunya? Kami akan bagikan langkah-langkahnya pada artikel  selanjutnya.