Contoh pembuatan POC dari bahan baku daun komfrey

Pupuk organik cair atau POC adalah pupuk berbentuk cairan, yang terbuat dari bahan-bahan organik, dan diproses dengan teknik fermentasi atau pembusukan.  Pupuk ini biasanya diberikan pada tanaman dengan cara dikocor (disiramkan) dan disemprot. 

Kandungan nutrisi pada pupuk organik cair sangat ditentukan oleh bahan bakunya. Jika kita ingin membuat pupuk cair yang baik untuk masa vegetatif atau pertumbuhan, maka gunakan bahan yang dominan mengandung unsur nitrogen (N), sedangkan untuk merangsang pertumbuhan bunga dan pembuahan, sebaiknya gunakan bahan yang lebih banyak mengandung fosfor/phosphorus (P) dan  Kalium (K) selain juga mengandung unsur Nitrogen. Nah, dalam tulisan kali ini akan dibagikan resep pembuatan pupuk organik cair yang akan membantu proses pembentukan bunga dan buah, sehingga bunga dan buahnya menjadi lebih banyak.

Alat dan Bahan Baku Pupuk Organik Cair

Alat-alat yang diperlukan untuk membuat  POC di antaranya:

- Ember (minimal ukuran 10 liter) yang dilengkapi tutup.

- Pengaduk kayu

- Corong

- Penyaring

- Botol/jerigen/ember bersih untuk menampung POC

Adapun beberapa bahan baku yang dapat digunakan untuk membuat POC bunga dan buah adalah sebagai berikut:

1. Kulit buah-buahan minimal dari 3 jenis buah, misalnya buah pepaya, nanas, semangka, pisang, apel, dan bisa juga dimasukkan kulit sayuran buah/umbi seperti kulit wortel dan mentimun. Jumlahnya diperkirakan akan memenuhi 3/4 wadah atau ember pengolahan POC.

Mungkin ada yang bertanya, mengapa memakai bagian kulit? Karena buah intinya tentu saja untuk dikonsumsi. Cukup kita manfaatkan kulitnya, karena kandungan nutrisi pada kulit juga setara dengan bagian daging buah.

2. Air cucian beras kental (1 liter)

3. Air kelapa (1 liter)

4. Kulit telur sekitar 5-10 (untuk menambah kalsium yang berguna dalam menguatkan bakal bunga dan bakal buah agar tidak mudah rontok).

5. Mikroorganisme sebanyak kurang lebih 0,5-1% dari kapasitas ember. Jika embernya 10 liter (10.000 ml), maka cairan atau bahan berisi mikroorganismenya sekitar 50-100 ml/50-100 gram.

Fungsi mikroorganisme adalah untuk mempercepat proses penguraian bahan-bahan organik, sehingga nutrisinya terurai dengan baik dalam larutan pupuk. 

Kita bisa memilih salah satu dari banyak pilihan mikroorganisme/bakteri pengurai, misalnya yoghurt (atau bagian whey jika merasa sayang memakain yoghurtnya), EM4, tape singkong,  nasi basi yang sudah diselimuti jamur, buah-buahan busuk yang sudah ditumbuhi jamur, kotoran hewan segar (dari domba atau sapi), tanah humus yang berasal dari bawah pepohonan, dll.

6. Air sejumlah kapasitas ember setelah bahan baku utama dimasukkan.

Beberapa orang menggunakan gula sebagai tambahan makanan untuk bakteri pengurai, namun hal itu bukanlah hal yang wajib, karena pemberian gula juga dapat memberi dampak lain untuk POC yang kita buat, yaitu menjadi lebih asam jika dibandingkan dengan POC tanpa gula.

Cara Membuat POC

1. Masukkan semua bahan utama ke dalam ember (kulit buah, air cucian beras, air kelapa, dan mikroorganisme).

2. Tuangkan air hingga ember terisi penuh.

3. Aduk semua bahan supaya merata.

4. Tutup ember dan diamkan di lokasi yang teduh, di luar ruangan selama minimal sepuluh hari dan semakin lama akan semakin baik hasilnya. 

5. Penutup ember sebaiknya dibuka setiap hari satu kali, untuk melepas sisa gas yang dihasilkan oleh mikroorganisme.

6. Setelah minimal 10 hari, kita dapat memanen POC untuk disimpan dalam botol/jerigen khusus. Lakukan penyaringan bahan sebelum dipindahkan ke dalam botol, agar POC lebih mudah digunakan.

Dosis Pemakaian POC

POC untuk pembungaan dan pembuahan sebaiknya digunakan setelah tanaman berbuah seperti cabe, tomat, atau terong menunjukkan tanda-tanda mulai belajar berbunga.

Dosisnya yang dianjurkan 10-20 ml : 1 liter air. Diberikan kepada tanaman 1-2x per minggu dengan cara dikocor atau disemprotkan.

Nah, mudah bukan membuat pupuk organik cair. Pahami prinsipnya, dan Anda dapat membuat POC dari bahan apapun yang tersedia di sekitar Anda.

Selamat mencoba!