Media tanam yang subur sangat penting saat kita menanam sayuran di dalam pot/polybag. Hal itu dapat diperoleh dari tambahan pupuk yang dicampurkan ke dalam media tanam. Jika konsep menanam yang akan dipakai adalah organik, maka pupuk yang kita gunakan juga tentunya pupuk organik (padat ataupun cair). Tulisan kali ini akan membahas tiga alternatif pupuk organik padat. Apa saja itu?

1. Pupuk Kandang
Komposisi nutrisi pupuk kandang (khususnya pupuk kandang kambing dan sapi) termasuk yang paling lengkap. Unsur nitrogen untuk perkembangan daun serta kalium, karbon, dan kalsium untuk perkembangan buah/bunga ada di dalamnya secara seimbang. Bahkan tanpa tambahan pupuk lainnya, tanaman bisa survive hingga panen jika diberi pupuk kandang.


Pupuk kandang yang paling lazim digunakan di Indonesia adalah pupuk yang berasal dari kotoran kambing/domba, ayam, dan sapi/kerbau. Dan untuk mendapatkan hasil yang baik, ada beberapa kriteria pupuk kandang yang harus diperhatikan. Silakan baca penjelasannya dalam artikel terpisah, di SINI.

Di perkotaan, pupuk kandang kambing dapat diperoleh di kios penjual tanaman atau jasa pembuatan taman, dan bahkan juga beberapa supermarket besar.

Sementara di pedesaan, pupuk kandang kambing dapat kita cari dari para peternak kambing, domba, sapi, maupun ayam.

2. Kompos
Kompos adalah campuran dari beberapa unsur nabati dan mungkin sedikit unsur hewani yang sudah melewati proses fermentasi dalam kurun waktu tertentu. Bahan-bahan yang digunakan biasanya berupa daun-daun kering dan daun segar, potongan ranting, sisa potongan sayuran, kulit buah, kulit telur, dan beberapa di antaranya diberi tambahan dedak, sekam padi, dan bakteri pengurai.




Kompos juga memiliki nutrisi yang lengkap jika bahan bakunya beragam dari berbagai unsur yang diperlukan tanaman. Jika kita tidak bisa membuatnya sendiri, di perkotaan kompos dapat dibeli di kios-kios penjual tanaman.

3. Pupuk Organik Granul
Pupuk organik granul adalah pupuk yang diolah secara lebih modern menggunakan mesin dan dikeringkan dalam bentuk butiran. Prinsip pembuatannya mirip dengan kompos, namun bahan bakunya lebih lengkap serta terukur lebih pasti.


Pupuk organik granul kini sudah diproduksi secara massal oleh perusahaan pupuk besar milik negara. Salah satu merek pupuk organik granul adalah PETROGANIK. Pupuk ini biasanya dijual di toko-toko pertanian per-kilo atau per-karung ukuran 40 kg.

Kehadiran pupuk organik granul tentu saja menjadi kabar baik bagi para pecinta tanaman organik, yang kesulitan mencari pupuk kandang atau tidak bisa membuat kompos.

Pupuk PETROGANIK dikemas dalam dua tipe, yaitu PETROGRANIK BERSUBSIDI dan PETROGRANIK nonsubsidi. Perbedaannya terletak pada harga. Pupuk bersubsidi harganya lebih murah, karena sebagian biaya produksi ditanggung pemerintah, sedangkan tipe nonsubsidi sedikit lebih mahal.



Pupuk organik padat sebaiknya digunakan sejak awal tanam sebagai pupuk dasar yang dicampurkan dengan media tanam lain, seperti tanah atau sekam. Adapun pupuk organik berbentuk cair dapat dipakai sebagai pupuk tambahan atau pupuk lanjutan setelah tanaman berumur minimal 2 minggu (tergantung jenis tanamannya).

Demikian tiga alternatif pupuk organik padat. Semoga bermanfaat.