Memilih benih sangat penting saat ingin bercocok tanam. Benih yang baik akan memiliki daya tumbuh yang juga baik, sedangkan benih yang sudah rusak, daya tumbuhnya rendah.  Lalu apa saja kriteria benih yang baik? Secara umum, saat ini ada dua model benih yang dijual di toko benih ONLINE maupun OFFLINE, yaitu benih eceran dan benih kemasan utuh dari pabrik benih. Keduanya bisa kita pilih asalkan tanggal kedaluwarsanya masih jauh.

Benih eceran biasanya juga berasal dari benih kemasan pabrik yang dikemas ulang dalam ukuran kecil. Tetapi, adakalanya benih yang dikemas ulang sudah melampaui tanggal kedaluwarsa.



Walau ada perbedaan pendapat tentang ada/tidaknya batas kedaluwarsa benih, namun dalam praktik, batas kedaluwarsa benih sangat berpengaruh terhadap daya tumbuh saat ditanam.

Oleh karena itu,  jika kita memilih untuk membeli benih eceran, pastikan PENJUALNYA mau mencantumkan tanggal kedaluwarsa berdasarkan kemasan originalnya. Membeli BENIH ECERAN sebenarnya lebih efisien, karena kita bisa mendapat banyak jenis sayuran dengan harga minim. Jumlah benih juga bisa sesuai skala tanam rumah tangga (tidak terlalu banyak).

TETAPI, tak sedikit penjual benih eceran yang kurang peduli dengan tanggal kedaluwarsa, sehingga menjual saja semua benih tanpa mengecek lagi. Akibatnya, meskipun jatuhnya lebih murah, tapi benih nggak ada yang tumbuh. Dan itu bisa bikin "mood" menanam jadi turun.

Kalau ingin lebih pasti kapan tanggal kedaluwarsa benih, memang lebih baik membeli benih kemasan utuh. Tanggal kedaluwarsa biasanya ada di bagian belakang kemasan. Kelemahannya, harga terasa lebih mahal daripada benih eceran, sehingga untuk memperoleh jenis sayuran yang cukup banyak, rupiah yang dikeluarkan juga lumayan. DAN, karena jumlah benih per-kemasan biasanya agak banyak, seringkali sebagiannya terbuang saat kita lupa atau sedang malas menanam.

Itulah PLUS & MINUS-nya. Semoga informasi ini bermanfaat bagi teman-teman yang sedang mulai menanam.