Microgreen atau sayuran mini, mulai populer di Indonesia pada tahun-tahun terakhir ini.  Sayuran microgreen dipanen sekitar 7-21 hari setelah semai, tergantung jenis sayurannya. Karakter sayuran lebih lunak dan mungil. Kita bisa menyantapnya mentah sebagai salad atau lalap, dan bisa juga dimasak sekilas. Selain masa tanamnya yang singkat, keunggulan sayuran jenis ini terletak pada kandungan gizinya yang dianggap lebih tinggi dibandingkan sayuran yang dipanen sesudah dewasa.

Microgreen sendiri sudah mulai dikenal di dunia sekitar tahun 1980-an dan menjadi makanan favorit di restoran-restoran.  Namun kini, setiap orang dapat menghasilkan microgreen sendiri di rumah. Media yang bisa digunakan di antaranya: kompos, tanah, rockwool, ataupun  arang sekam dan cocopeat.

Jenis Sayuran untuk Microgreen
Beberapa jenis sayuran berikut ini cocok dipanen sebagai microgreen:

  1. Suku kubis: kembang kol, brokoli, kol, selada air, dan lobak
  2. Suku aster-asteran: selada, bunga matahari.
  3. Suku adas-adasan: adas, wortel, dan seledri
  4. Suku bakung-bakungan: bawang putih, bawang bombay, bawang daun
  5. Suku bayam-bayaman: bayam merah, bayam hijau, bayam batik, dan bit
  6. Suku labu-labuan: melon, mentimun, dan labu besar
  7. Suku kangkung-kangkungan: kangkung darat, kangkung air.
Syarat Penting Menanam Microgreen
1. Pastikan benihnya adalah benih organik tanpa pestisida.
2. Tanam di dalam ruangan atau di bawah naungan
3. Wadah tanam terpapar cahaya matahari secara tidak langsung agar benih tidak gampang membusuk.