Teknik bertanam secara hidroponik yang paling populer saat ini adalah menggunakan sumbu dan netpot, dengan metode rakit apung. Hal itu memang lebih praktis, karena kita tidak perlu terlalu sering menyiram. Kelemahannya, bak air terkadang menjadi sarang berkembangnya jentik nyamuk. Jika tidak telaten memngawasi, dalam 3 atau hari saja, jentik nyamuk akan berkembang biak di dalam bak.

Oleh karena itu, untuk menghindari masalah di atas dan juga agar sarana bertanam lebih efisien, dapat juga kita memilih teknik hidroponik siram. Meskipun kita masih perlu melakukan penyiraman, namun frekuensinya tidak harus setiap hari, melainkan cukup 3-4 hari sekali. Anggap saja sebagai sebuah kegiatan rutin yang sekaligus menjadi kesempatan untuk mengawasi pertumbuhan tanaman.

 

 

TAHAPAN MENANAM

Alat dan bahan yang perlu disediakan:

  • sekam bakar/arang sekam

  • benih sayuran

  • wadah tanam berupa: polybag/pot/baskom plastik

  • baki/nampan persegi

  • nutrisi hidroponik

  • sendok/gelas takar

  • gembor penyiram

  • ember untuk menyimpan larutan nutrisi


Langkah-langkah penanaman

  1. Tuangkan arang sekam ke dalam sebuah wadah cukup besar.

  2. Siram arang sekam menggunakan air biasa atau bisa juga menggunakan air nutrisi dengan perbandingan 1 liter air:3 ml nutrisi.

  3. Aduk sekam hingga basahnya merata.

  4. Isi pot/polybag dengan arang sekam sampai cukup penuh

  5. Tanam 2-3 butir benih selada di dalam pot.

  6. Tutup benih dengan satu lapis arang sekam.

  7. Siram benih dengan sedikit larutan nutrisi dengan perbandingan yang tertera pada tahapan nomor 2.

  8. Letakkan pot yang sudah berisi benih selada di dalam baki penampung berbentuk persegi atau bundar, sehingga mudah nantinya untuk dipindahkan dan air sisa penyiraman juga tidak terbuang.

  9. Simpan semuanya di tempat teduh.

  10. Kita dapat melakukan penyiraman kembali setelah 2-3 hari agar benih tidak terlalu berair.

  11. Setelah tanaman selada tumbuh berdaun dua, pindahkan lokasi penyimpanan pot tanaman ke tempat yang mendapat cahaya matahari tak langsung. Jika tidak tersedia lokasi yang cocok, misalnya justru cahaya matahari terlalu terik, kita dapat menggunakan polinet berwarna putih untuk menutup pot. Letakkan sedemikian rupa, sehingga cahaya matahari langsung bisa tersaring oleh jaring.

  12. Lakukan penyiraman kurang lebih 3-4 hari sekali tergantung kondisi suhu di daerah masing-masing. Jika suhunya cukup panas, bisa jadi tanaman sudah membutuhkan penyiraman setiap  2 atau 3 hari. Perbandingan larutan nutrisi setelah tanaman berdaun dua adalah 1 liter air:5 ml pekatan nutrisi.

  13. Setelah tanaman makin besar, perbandingan larutan nutrisi dapat ditambah menjadi: 1 liter air: 7 ml pekatan nutrisi hingga panen.


Tutorial ini diberikan, dengan asumsi bahwa pembaca sudah mengetahui cara mencampur pekatan nutrisi. Jika Anda masih sangat pemula dan belum mengetahui cara pencampuran pekatan nutrisi, silakan memberikan tanggapan pada kolom komentar. Salam Tanam.