Sayuran modern, kebanyakan berasal dari benih impor yang berumur pendek atau semusim. Kelebihannya, warna dan bentuk biasanya cantik-cantik dan menarik. Kelemahannya, karena berumur pendek, jadi perlu penyemaian ulang. Bagi para penanam yang sibuk, hal ini mungkin menyulitkan, karena itulah tanaman lokal dari jenis perdu dengan batang mengayu maupun tanaman merambat, tak ada salahnya dilirik kembali. Apa saja itu?

Singkong
daunsingkong2-300x213
Hanya berbekal potongan batangnya, kita sudah bisa menghasilkan tanaman penghasil sayuran daun dan juga umbi untuk sumber karbohidrat. Daun singkong kaya akan kalsium dan zat besi. Kita bisa mengolahnya menjadi berbagai macam makanan olahan: bisa dibikin urap, direbus saja sebagai lalap, dibuat gulai, pewarna makanan, dll.
Katuk
IMG_9159-300x263Tanaman ini mungkin termasuk jarang dikonsumsi. Lebih sering orang menghubungkannya dengan obat panas dalam dan ibu yang baru melahirkan untuk menambah jumlah ASI. Padahal daun katuk juga merupakan sumber vitamin C yang baik untuk dikonsumsi sehari-hari. Salah satu keunggulan tanaman katuk juga berkelanjutan, seperti halnya singkong. Sekali kita menanamnya, bisa terus tumbuh, dan bercabang banyak.
Labu Siam
waluh3-300x208Tanaman ini menahun. Buahnya sangat lebat ketika sudah merambat. Bagian lain yang bisa dijadikan sayur adalah pucuknya. Selain memberinya rambatan, tak ada perawatan khusus lainnya untuk tanaman ini. Kalau kita tidak berbagai dengan tetangga atau menjualnya, bisa jadi kita kewalahan menampung buahnya yang terus bermunculan.
Kara/Roay
Ada setidaknya 3 jenis kacang kara/roay: roay untuk lalap mentah, roay sayur, dan roay gepeng mirip ikan peda. Tanaman ini menghasilkan polong. Kalau dipanen saat kulit polong masih muda, kita bisa menyertakan kulitnya saat memasak, namun jika kulit polong sudah liat dan keras, biasanya hanya bijinya saja yang diambil dan diolah.

Kelor
Tanaman ini berbentuk pohon. Bagian yang diambil sebagai sayur adalah daunnya. Menurut beberapa referensi, daun kelor memiliki kandungan nutrisi yang kaya dan berguna. Kelor juga mengandung protein nabati dan kalsium. Tanaman tergolong sayuran berkelanjutan, karena umurnya panjang. Setiap kali kita memanen daunnya, akan muncul tunas baru yang menggantikan.